Jumat, 28 Agustus 2009

Gubernur Sum-Sel Tinjau dampingan PSM Kota Palembang di sela acara Dinas Sosial

Study Banding FKPSM 2008_DKI Jakarta, Bandung Tasik Malaya, Lampung











Memorial Study Banding 2008 Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat Kota Palembang.

Senin, 24 Agustus 2009

Antisipasi Teroris, Inventarisasi Warga Pendatang

Untuk mengantisipasi penyusupan jaringan teroris Nurdin M Top di wilayah Kota Palembang. Poltabes Kota Palembang dan Pemerintah Kota Palembang melakukan inventarisasi penduduk pendatang disetiap wilayah kecamatan di kota Palembang

"Berkaitan dengan jaringan teroris dengan pelaku utama Nurdin M top yang belum tertangkap, kini kita sudah melakukan langkah-langkah antispasi lebih di tingkatkan lagi, kita dari aparat kepolisian telah melakukan kerja sama dengan pemerintah Kota Palembang dari kecamatan hingga tingkat kelurahan yang mana sudah kita lakukan pendataan terutama kepada penduduk pendatang," tegas Kapoltabes Kota Palembang Luki Hermawan Senin (17/8) usai upacara peringatan HUT RI ke -64 di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Pendataan itu sendiri ungkap Luki telah dilakukan oleh pihaknya di beberapa Polsek dengan melakukan inventarisasi penduduk pendatang di setiap rumah kos-kosan dan rumah sewaan di setiap kelurahan yang ada.

"Sudah kita lakukan di beberapa polsek yang berkerja sama dengan aparatur kelurahan melakukan pendataan di rumah warga dan rumah kos-an, supaya keberadaan jaringan teroris ini mudah dilakukan pelacakannya, dan kita juga melakukan penyebaran foto-foto dan nama-nama yang berkaitan dengan teroris yang berhasil ditangkap tahun lalu di Kota Palembang ini", katanya.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan Kota Palembang bisa dijadikan sarang persembunyian para teroris tersebut, jawab Luki, setiap wilayah ada kemungkinan dijadikan tempat persembunyian para teroris tersebut, tanpa terkecuali di Kota Palembang.

"Semua wilayah ada kemungkinan karena mereka sudah tersebar diseluruh wilayah Indonesia, untuk itulah kita dan aparatur pemerintah dan institusi TNI melakukan pencarian dari nama yang sudah ada", katanya.

Sementara itu Walikota Palembang Ir H Eddy Santana Putra menghimbau setiap warga Kota Palembang untuk memperhatikan setiap ada penduduk baru yang gerak -geriknya mencurigakan.

"Mudah-mudahan para teroris ini cepat ditangkap oleh pihak kepolisian dan saya menghimbau masyarakat� Palembang terutama RT dan RW untuk memperhatikan pendatang baru", tegas walikota Palembang.

Untuk memperkecil kemungkinan Teroris bersarang di Kota Palembang, jelas Eddy pihaknya sejauh mungkin telah melakukan inventarisasi penduduk pendatang.

"Seperti di kecamatan SU II, itu mulai diadakan semacam inventarisasi bagi masyarakat pendatang , dan kita meminta semua kecamatan juga untuk melakukan inventarisasi penduduk baru guna memperkecil ruang gerak bagi para teroris tersebut", tutupnya.

Penyandang Cacat Dapat Bantuan Sosial

Sebanyak 705 orang penyandang cacat berat menerima bantuan sosial berupa uang tunai. Penyerahan secara simbolis bantuan penyandang cacat ini langsung oleh Asisten IV Bidang Kesra, Azhari Said didampingi Kepala Cabang PT Pos Palembang, Gustav Marpaung dan Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, Hasbullah Tuwi.

Penyerahan secara simbolis dilaksanakan di Gedung Serba Guna BLPT Jl R Soekamto Palembang, Selasa (30/6). Azhari Said mengatakan penyandang cacat yang dapat bantuan ini terdiri dari penyandang cacat bantuan APBN dan APBD. Dari APBN dapat Rp 300 ribu selama setahun dan dari APBD hanya Rp 300 ribu sekali setahun.

Para penerima bantuan sosial dari APBN adalah mereka yang sudah dianggarkan setiap tahunnya, sehingga dihitung mulai Januari sampai Juni 2009 ini maka masing-masing penerima mendapatkan Rp 1,8 juta.

“Masih ada sekitar 150 orang lagi yang merupakan penyandang cacat belum terkaper bantuan ini, dari jumlah itu 100 orang sedang dan ringan, 50 orang berat. Mudah-mudahan tahun depan akan kita ajukan lagi untuk dapat bantuan pemerintah pusat,”25 orang dari 50 penderita cacat berat ini sudah diajukan tapi belum ada kabar ungkap Dra. Yuliana Sri Sugiyati Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)Dinas Sosia Kota Palembang di selasela acara.

Minggu, 23 Agustus 2009

Penertiban Gepeng, Anjal, dan Pengamen di Bulan Rahmadan

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No 44 tahun 2002 tentang ketentraman dan ketertiban, Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Kota Palembang melakukan razia rutin untuk menertibkan gelandangan dan pengemis (gepeng), anak jalanan (anjal), dan pengamen, Senin (6/11).

Dari setiap lampu merah dan jembatan penyeberangan berhasil dijaring beberapa orang gepeng dan pengamen, Diduga razia ini telah bocor terbukti dibeberapa titik lampu merah seperti lampu merah simpang Rumah Sakit Charitas, Simpang Rajawali, dan Simpang Polda tidak ditemukan gepeng dan pengamen.


Kepala Panti Rehabilitasi Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PRPGOT) Kota Palembang, Bari Fathoni SH mengatakan, para gepeng, anjal, dan pengamen ini sudah sangat meresahkan. Selain merusak pemandangan ulah mereka juga bisa menyebabkan kemacetan pengguna jalan

Fenomena Anak jalanan di Kota Palembang

" Salah satu fenomena sosial di perkotaan yang belakangan ini semakin nyata, lebih - lebih dengan adanya krisis moneter yang melanda di Indonesia dalam setahun terakhir ini adalah masalah Anak-anak Jalanan. Anak Jalanan semata-mata bukan hanya menjadi malasalah kota besar di negara-negara sedang berkembang.

Di Kota Palembang anak-anak yang terpaksa hidup di jalanan karena berbagai sebab, juga semakin marak. Meskipun berbeda dengan Anak-anak Jalanan di Malaysia, Singapura, Thailand, India, Philipina, bukan berarti persoalan Anak Jalanan di Palembang tidaklah penting. Dari pengalaman penelitian tentang Anak Jalanan yang dilakukan oleh Para PSM, memperlihatkan mereka perlu mendapat perhatian yang sangat serius. Hakekatnya persoalan mereka bukanlah kemiskinan belaka, melainkan juga eksploitasi, manipulasi, ketidak-konsistenan terhadap cara-cara pertolongan baik oleh mereka sendiri maupun pihak lain yang menaruh perhatian terhadap Anak Jalan.

Anak Jalanan belakangan ini menjadi suatu fenomena sosial yang sangat penting dalam kehidupan kota besar. Kehadiran mereka seringkali dianggap sebagai cermin kemiskinan kota, atau suatu kegagalan adaptasi kelompok orang tersebut terhadap kehidupan dinamis kota besar. Pemahaman tentang karakteristik kehidupan mereka, seperti apa kegiatan dan aspirasi yang mereka miliki, keterkaitan hubungan dengan pihak dan orang -orang yang ada di sekitar lingkungan hidup mereka, memungkinkan kita menempatkan mereka secara lebih arif bijaksana dalam konteks permasalahan kehidupan kota besar khususnya Kota Palembang.

Studi kasus ini berupaya mendapatkan suatu karakteristik Anak Jalanan yang setidaknya dapat memberi gambaran kepada kita tentang permasalahan sehari-hari yang dihadapi Anak Jalanan, kondisi orang tuanya, aspirasi mereka serta ikut memikirkan upaya mengatasi permasalahn mereka.

Program Pendampingan Jaminan Sosial Lanjut Usia



” Memberikan keteladanan, Kemajuan dan Kejayaan untuk Para Lansia.”
August 2009
Pemantapan Pendampingan Jaminan Sosial Lanjut Usia dibuka oleh Dirjen Yanrehsos Makmur Sunusi. P.hD di Hotel Aquarius Puncak Bogor pada hari Senin 3 Agustus 2009, acara yang diikuti 70 peserta dari berbagai daerah dan latarbelakang yang berbeda-beda tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengikuti segala rangkaian kegiatan tersebut, acara yang berlangsung selama 4 hari sampai tanggal 6 Juli 2009 mengangkat tema ” Teladan, Maju, dan Jaya ” untuk para pendamping JSLU.

Dalam sambutannya Dirjen Yanrehsos mengatakan bahwa ” program pendampingan JSLU merupakan program uji coba yang dilaksanakan sejak tahun 2006 dan akan berakhir sampai tahun 2010 tetapi secara keseluruhan belum menjadi bagian sistem pelaksanaan Jaminan Sosial Nasional, keberhasilan program ini tergantung dari para petugas dilapangan (pendamping JSLU-red) yang melihat secara langsung kondisi yang ada dilapangan”

Adapun di Kota Palembang Program ini telah berlangsung dengan baik sesuai dengan intruksi yang ada, ditemui di ruang kerja Drs.Muzakir Syarif Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Kota Palembang Mengatakan "semuanya berjalan baik dan lancar apalagi para pendamping (PSM) sangat antusias bekerja dan dampingannya sesuai dengan kreteria yang ada dan ngak buat masalah " sembari tertawa menunjuk seorang PSM di hadapannya..
PROFIL LEMBAGA FORUM KOMUNIKASI PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (FKPSM)

PENDAHULUAN
Kompleksitas permasalahan sosial yang berkembang dalam masyarakat menuntut upaya sadar dari setiap komponen masyarakat untuk memperbaharui dan mengelola sistem sosialnya serta menyelesaikan permasalahan sosialnya. Pembaharuan yang dimaksud adalah upaya pengembangan nilai-nilai yang melandasi struktur sosial suatu masyarakat yang dinami, stabil dan mengacu pada tujuan pencapaian kesejahteraan sosial. Sementara Pengelolaan Sosial adalah bagaimana menjadikan seluruh dinamika sosial dalam sistem masyarakat sebagai energi positif yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan masyarakat itu sendiri. Dan penyelesaian Masalah Sosial adalah intervensi sosial yang dilakukan secara sadar, inovatif dan terukut terhadap suatu permasalahan sosial sebagai langkah untuk menjadikan masalah tersebut normal kembali atau lebih baik lagi sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Perkembangan permasalahan sosial dalam masyarakat begitu kompleks sehingga diperlukan penanganan secara sungguh-sungguh, cepat, tepat dan berkelanjutan. Artinya untuk menyelesaikan permasalahan sosial dalam masyarakat tersebut diperlukan adanya motivator, stabilisator dan pendamping sosial yang hidup serta berkembang dalam masyarakat itu sendiri. Para motivator, stabilisator dan pendamping sosial tersebut perlu dibekali pengetahuan dan pemahaman lebih terhadap permasalahan sosial yang ada dalam lingkungannya, untuk selanjutnya berkiprah sesuai dengan kultur dan tradisi lingkungannya itu sehingga mereka tidak terkesan eksklusif.

Atas dasar pertimbangan itulah pemerintah melalui Departemen Sosial RI sejak tahun 1979 telah melatih masyarakat sebagai motivator, stabilisator dan pendamping sosial dalam masyarakat yang disebut dengan nama Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Para PSM ini merupakan voluntier dari masyarakat yang berdomisili di desa-desa/kelurahan seluruh Indonesia dan sebagai pengarah dalam operasionalnya adalah seorang Pekerja Sosial Kecamatan (PSK) yang merupakan pegawai negeri. Sekarang PSKnya sudah dibubarkan, sementara PSM nya masih ada di seluruh Nusantara.

Bahwa diperlukan manifestasi Semangat Sosial dalam mewujudkan kesejahteraan sosial melalui Forum Komunikasi yang berfungsi sebagai wahana dan sarana komunikasi, konsultasi dan koordinasi berbagai kegiatan PSM yang dikelola secara mandiri, tumbuh dan berkarya dari, oleh dan untuk Pekerja Sosial Masyarakat itu sendiri. Untuk itulah para PSM dengan penuh kesadaran, atas rasa tanggung jawab, dengan semangat Kesetiakawanan Sosial Nasional, bermufakat untuk menghimpun diri dalam suatu wadah yang diberi nama Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat disingkat FKPSM. FKPSM adalah wadah berhimpun para PSM se-Indonesia di bawah binaan Departemen Sosial RI.

TUJUAN
FKPSM bertujuan meningkatkan kualitas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial, mewujudkan masyarakat adil dan makmur menuju persatuan bangsa.

FUNGSI


1. Sebagai wadah kaderisasi para PSM Se-Kota Palembang
2. Wahana komunikasi, konsultasi dan koordinasi berbagai kegiatan PSM.
3. Sarana untuk mewujudkan persatuan dan alat perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4. Sebagai sarana pembinaan dan pengembangan sikap mental para PSM Kota Palembang dalam rangka kehidupan yang damai dan sejahtera dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Sebagai stabilisator, dinamisator, motivator, fasilitator dan integrator masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial di Kota Palembang.


PERAN :


1. Sebagai Sumber Daya Sosial yang ikut berperan aktif dalam proses pembangunan Kesejahteraan Sosial
2. Sebagai Media Kaderisasi para PSM.
3. Sebagai Mitra Konsultasi berbagai permasalahan kesejahteraan sosial secara partisipatif, setara, anti kekerasan, berbudaya dan berkemajuan.
4. Sebagai pengembang jaring kemitraan dengan berbagai pihak dalam mewujudkan cita-cita bersama pada keadilan dan kesejahteraan sosial secara menyeluruh.



USAHA :


1. Menanamkan dan menumbuh-kembangkan semangat guna terwujudnya persatuan bangsa.
2. Memantapkan peran PSM dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
3. Melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam rangka pengembangan ekonomi Daerah khususnya Kota Palembang.
4. Membina dan meningkatkan kualitas Sumber Daya PSM tentang pemahaman Hak Asasi Manusia, Lingkungan Hidup, Kependudukan, Keluarga Berencana, Kesehatan dan Wawasan Kebangsaan guna mewujudkan profesionalisme para PSM.
5. Berpartisipasi aktif, konstruktif, loyal dalam setiap proses pembangunan Kesejahteran Sosial dan Penanggulangan Bencana Alam.
6. Meningkatkan kemitraan dengan pemerintah, organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat, baik dalam maupun luar negeri atas dasar prinsip persamaan hak dan kesejahteraan sosial.


KEMITRAAN
FKPSM adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat terbuka dan bersedia bermitra dengan lembaga, perusahaan atau perorangan baik dari dalam maupun luar negeri dalam bidang pembangunan kesejahteraan sosial dengan prinsip kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

PENUTUP
Demikianlah profil organisasi FKPSM Kota Palembang disusun semoga bermanfaat bagi semua pihak dan bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut silakan menghubungi Telepon 0711 7871711 Febrian Herry_Ketua FKPSM Kota Palembang.Ext.Kontak Person Sdr. Herman SW 0711 7879248,Rozali 081373042730_ Hot Line Sdri. Suswani 0711 5496757 / 081532624811, Herlina 0711 7703736 atau silakan mengirim e-mail ke : iran.tag@gmail.com atau mengirim surat ke alamat Kantor FKPSM Kota Palembang Jl. Ex Nusa Indah Monpera Palembang samping perpustakaan daerah

Penyandang cacat & Wali Kota Palembang

Penyandang cacat & Wali Kota Palembang
Pemberian bantuan Oleh Pemerintah Kota Palembang kepada para penyandang cacat